Sisi Lain Twitter – Twitter adalah sosial media berbasis micro blogging yang cukup populer. Meski tidak banyak penggunanya. Akan tetapi dengan memiliki sisi lain twitter jadi memiliki penggemar spesifik tersendiri.
Saya sendiri memiliki akun twitter dengan user name uncchucom. Bergabung di twitter sejak 2017. Jika kalian pengguna media sosial. Tahun 2017 adalah tahun dimana ujaran kebencian dan hoaks merajai sosial media.
Sekilas Tentang Sejarah Twitter
Didirikan oleh Jack Patrick Dorsey pada 21 Maret 2006 dan resmi dirilis ke publik setahun setelahnya pada 19 April (San Francisco). Hingga saat ini banyak perubahan yang telah terjadi di twitter. Mulai dari muncul dan hilangnya fleet hingga hadirnya program berbayar di space.
Sisi Lain Twitter
Sisi lain twitter yang perlu diketahui sebenarnya sangat banyak. Ada sisi negatif ada sisi positif. Kali ini uncchu.com hanya bercerita sedikit tentang sisi gelap, lain dan umum dari twitter. Apa saja?
Sumber Pornografi
Twitter menjadi platform media sosial yang mana pornografi bebas berkelana di timeline. Baik pornografi berbentuk gambar maupun video singkat berdurasi dua menit lebih. Meski singkat namun video-video berbau pornografi di twitter bisa berkualitas HD dan bisa dinikmati oleh seluruh pengguna.
Meski twitter di laman terms mereka menjelaskan dengan tegas melarang penyebaran video konten dewasa di platform mereka dan semua pengguna bisa melaporkan twit yang mengandung unsur pornografi dengan mudah.
Kelemahan sistem lapor twit di twitter ini justru terletak pada sistem laporan. Jika tidak ada laporan tentang twit yang mengandung konten pornografi. Maka twitter tidak akan menghapusnya.
Jadi, ini mengukuhkan kalau twitter adalah media sosial yang konten pornografinya terbanyak dan bisa dilihat oleh siapa saja. Termasuk oleh anak-anak.
Media Open BO
Sama dengan aplikasi perpesanan dari negeri tirai bambu. Twitter juga menjadi platform paling diminati oleh pelaku open BO karena kebebasan unggah kontennya.
Tidak terhitung akun-akun baru dan lama yang membuka open BO di twitter. Menariknya, akun yang mengusung konsep ini sangat banyak followernya dan juga sangat mudah mendapatkan follower dengan cepat.
Tempat Video Seksual Anak
Seperti yang saya singgung di atas. Twitter menjadi platform pilihan bagi mereka dalam menyebarkan video berbau pornografi termasuk pornografi pada anak. Cukup dengan mengetikkan kata kunci yang mengarah. Maka konten akan muncul dipencarian.
Ladang Akun Bodong
Sisi lain di twitter adalah banyaknya pengguna palsu/bodong/fake. Beberapa akun di twitter justru menggunakan foto dan video orang lain untuk tujuan tertentu. Dari sinilah muncul istilah akun alter di twitter.
Itu sebabnya, sebisa mungkin jika tidak terlalu penting. Kurangi mengunggah foto diri di sosial media termasuk twitter.
Sarang Buzzer
Sarang buzzer adalah sisi lain dari penggunaan twitter. Sepertinya beberapa organisasi, komunitas, orang dan bahkan pemerintah sudah menyadari betul pengaruh sosial media dalam membentuk sebuah pola pikir.
Berangkat dari penelitian inilah lahir buzzer-buzzer yang menggenjot satu hastag untuk tujuan tertentu termasuk tujuan politik praktis. Sayangnya hastag justru lebih banyak mengarah ke ujaran kebencian, fitnah dan hal-hal unfaedah lainnya.
Mirisnya lagi, prilaku seperti ini malah menenggelamkan hastag-hastag bermanfaat seperti edukasi, penelitian, news breaking penting seperti info bencana dan lain sebagainya.
Cara mengenali akun-akun buzzer seperti ini cukup mudah. Dalam beberapa kasus, di akun mereka akan ada simbol (seperti flag), kata kunci dan kode-kode tertentu.
Umumnya jika di follow tiba-tiba oleh akun sperti ini. Usahakan jangan follow back. Karena tak jarang akun ini akan unfollow jika telah mendapatkan follower yang mereka target.
Kesimpulan
Tulisan ini hadir dari kekecewaan saya akan hastag-hastag berbau kebencian di twitter yang menenggelamkan hastag bermanfaat seperti pendidikan dan lainnya.
Jika dulu twitter menjadi tempat –paling cepat– untuk mengetahui sebuah berita dan informasi terkini. Sekarang twitter menjadi tempat paling tidak nyaman karena ulah buzzer-buzzer rupiah tidak bertanggung jawab.
Saya pribadi tidak menyangkal, karena memang tidak ada salahnya menggunakan sosial media yang dimiliki sebagai sumber cuan.
Namun jika apa yang kita tuliskan adalah nada-nada yang berisi kebencian dan menenggelamkan sesuatu yang lebih bermanfaat buat apa coba?
Jujur saja, saya berpindah dulunya dari facebook dan Instagram ke twitter adalah karena boomingnya ujaran kebencian di facebook. Namun sekarang twitter juga mulai terimbas dengan pola yang sama.
Sekarang saya justru malah menikmati weibo china. Media komunis yang saya tidak paham bahasanya. Namun isinya cukup menarik. Selain daftarnya yang sangat susah. Weibo juga menawarkan sisi baru sekaligus sisi lama yang unik dari fungsi sosial media itu sebenarnya. Entahlah!
Posting Komentar