Kopi – Pecinta kopi yang sakit karena kopi hanyalah sebuah tulisan isi hati dari saya yang suka menulis ditemani kopi.
Tulisan tanpa kopi ibarat malam tanpa bintang. Sepi dan tanpa warna. Berlebihan? Iya sedikt. Tapi sejatinya ungkapan di atas cukup mendekati.
Tulisan ini hanyalah berupa pelengkap rasa, rasa yang sebelumnya pernah saya ungkapkan melalui beberapa tulisan ringan tentang kisah yang hampir semuanya pahit. Pahit seperti kopi akan tetapi tetap ada sedikit manis dari setiap tegukan.
Bagai pecinta kopi, saya sakit karena kopi. Begitu juga rasa yang saya punya, saya yang sakit karena mencintai. Mencintai dan terus mencintai meski artinya saya akan terus melukai diri sendiri karena mencintai.
Ibarat meminum kopi, pahit tapi saya tetap menikmati setiap tegukannya. Begitulah perasaan saya padanya, manis tapi dikalahkan oleh banyak rasa sakit yang saya dapat hingga pahit lebih mendominasi semua rasa di hati.
Sakit karena kopi, Lalu kenapa tetap bertahan?
Karena ada manis-manisnya meski sudah terkubur oleh rasa pahit yang mendominasi. Berharap manis yang sedikit bisa dikenang oleh ia yang kucintai. Harapan yang paling besar adalah agar rasa itu suatu saat ikut bertumbuh seiring waktu.
Meski peluang bertumbuh sangatlah sedikit, tapi setidaknya ijinkan saya tetap berharap pada setitik rasa manis yang tumbuh. Tidak peduli apa mau dunia, apa mau langit dengan dua rasa saya yang saya tepatnya kami punya.
---
Jangan lupa untuk follow dan subscribes uncchu.com di google news dan youtube.
Posting Komentar