cLNxsGUWkArrLhwVBfe6eO4P8vRLtY53cHInnzfr
Bookmark

Mengenal NPD; Penyebab, Solusi dan Cara Pengobatan

Mengenal NPD; Penyebab, Solusi dan Cara Pengobatan
Memiliki teman yang pedenya luar biasa dan gak mau kalah? Selalu ingin dipuji, kurang empat dan selalu iri? Jangan-jangan ia menderita NPD.

Apa itu NPD?

NPD atau Narcissistic Personality Disorder adalah gangguan mental yang membuat seseorang merasa lebih penting dibandingkan orang lain. Orang dengan NPD cenderung memiliki rasa percaya diri yang berlebihan, haus pujian, kurang empati, dan mudah iri. Mereka juga sering memanfaatkan atau merendahkan orang lain demi memuaskan egonya.

NPD adalah salah satu jenis gangguan kepribadian, yaitu pola pikir dan perilaku yang menyimpang dari norma sosial dan mengganggu fungsi sehari-hari. Gangguan kepribadian biasanya mulai terbentuk sejak masa remaja atau dewasa muda, dan bersifat kronis atau berlangsung lama.

Penyebab NPD

Penyebab NPD masih belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam perkembangan gangguan ini, yaitu:

Genetika atau keturunan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa NPD dapat diturunkan dari orang tua atau kerabat dekat yang memiliki gangguan serupa.

Pola asuh. Orang dengan NPD mungkin mengalami pola asuh yang tidak konsisten, terlalu memanjakan, atau terlalu menuntut. Hal ini dapat membuat mereka merasa tidak aman, tidak berharga, atau berhak mendapatkan perlakuan istimewa.

Lingkungan sekitar

Orang dengan NPD mungkin dipengaruhi oleh lingkungan yang menekankan pentingnya kesuksesan, kecantikan, kekuasaan, atau popularitas. Hal ini dapat membuat mereka merasa harus bersaing dengan orang lain dan menonjolkan diri.

Gejala NPD

Orang dengan NPD biasanya menunjukkan gejala-gejala berikut:
  • Merasa superior atau lebih baik dari orang lain, meskipun tidak memiliki bukti atau prestasi yang mendukung.
  • Bersikap sombong, angkuh, atau meremehkan orang lain yang dianggap lebih rendah atau tidak sepadan.
  • Menginginkan pujian, perhatian, atau pengakuan secara berlebihan dari orang lain, dan merasa kecewa atau marah jika tidak mendapatkannya.
  • Memanfaatkan atau mengeksploitasi orang lain demi kepentingan diri sendiri, tanpa memperhatikan perasaan atau kebutuhan mereka.
  • Kurang empati atau tidak peduli terhadap orang lain, kecuali jika mereka dapat memberikan manfaat atau dukungan.
  • Mudah iri atau merasa terancam oleh keberhasilan atau kemampuan orang lain, dan sering mencari-cari kesalahan atau kelemahan mereka.
  • Fantasis atau berkhayal tentang kesuksesan, kekuatan, kecantikan, atau cinta yang ideal, yang tidak sesuai dengan kenyataan.
  • Merasa berhak mendapatkan perlakuan istimewa atau khusus dari orang lain, dan tidak mau mengikuti aturan atau norma yang berlaku.
  • Sulit menjalin hubungan interpersonal yang sehat, karena sering bersikap egois, manipulatif, menuntut, atau konflik.

Komplikasi NPD

NPD dapat menyebabkan berbagai komplikasi, baik bagi penderitanya maupun orang-orang di sekitarnya, seperti:
  • Depresi atau kecemasan, akibat tidak dapat memenuhi harapan atau standar yang tinggi, atau menghadapi kritik atau penolakan dari orang lain.
  • Masalah pekerjaan atau sekolah, akibat tidak dapat bekerja sama dengan rekan, atasan, atau guru, atau tidak dapat menyelesaikan tugas atau tanggung jawab dengan baik.
  • Masalah keluarga atau percintaan, akibat tidak dapat memberikan atau menerima kasih sayang, kepercayaan, atau dukungan, atau sering terlibat pertengkaran atau perselingkuhan.
  • Masalah hukum atau sosial, akibat melanggar aturan, norma, atau hukum, atau terlibat dalam perilaku berisiko, agresif, atau kekerasan.

Diagnosis NPD

Untuk mendiagnosis NPD, dokter atau psikiater biasanya akan melakukan beberapa hal berikut:

Menggali riwayat medis, psikologis, dan sosial pasien, termasuk gejala, pengalaman, hubungan, dan masalah yang dialami.

Melakukan pemeriksaan fisik, untuk menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit atau kondisi lain yang dapat memengaruhi kesehatan mental, seperti gangguan hormon, tumor otak, atau cedera kepala.

Melakukan tes psikologis, seperti wawancara, kuesioner, atau observasi, untuk menilai pola pikir, perilaku, dan kepribadian pasien, serta tingkat keparahan gejalanya.

Menggunakan kriteria diagnostik, seperti yang terdapat dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), untuk menentukan apakah pasien memenuhi kriteria untuk NPD atau gangguan kepribadian lainnya.

Pengobatan NPD

Pengobatan NPD biasanya melibatkan terapi psikologis, seperti terapi perilaku kognitif, yang membantu individu memahami dan mengubah pola pikir dan perilaku mereka. 

Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan empati, mengelola perasaan superioritas, dan meningkatkan hubungan interpersonal yang sehat. 

Selain itu, terapi juga dapat membantu individu tersebut untuk memahami dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan NPD, seperti depresi, kecemasan, atau masalah sosial.

Dalam beberapa kasus, dokter atau psikiater juga dapat memberikan obat-obatan untuk mengatasi gejala-gejala tertentu yang menyertai NPD, seperti antidepresan, obat anticemas, obat antipsikotik, penstabil mood, atau obat antikejang. 

Obat-obatan ini harus diminum sesuai dengan resep dan anjuran dokter, dan tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba tanpa konsultasi terlebih dahulu.

Perawatan Rumahan NPD

Selain mendapatkan pengobatan profesional, individu dengan NPD juga dapat melakukan beberapa hal berikut untuk membantu proses penyembuhan dan pemulihan:

Mengikuti terapi secara rutin dan konsisten, dan menerapkan saran atau strategi yang diberikan oleh terapis.

Mencari dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok pendukung, yang dapat memberikan kasih sayang, pengertian, dan motivasi.

Mengembangkan harga diri yang sehat, yang tidak bergantung pada pujian atau pengakuan dari orang lain, melainkan pada pencapaian, kemampuan, dan nilai-nilai diri sendiri.

Bersosialisasi secara positif dan bermanfaat dengan orang lain, yang dapat memberikan kesempatan untuk belajar, berbagi, dan menghargai perbedaan.

Mengembangkan ekspektasi yang realistis terhadap kehidupan dan kepada orang lain, dan menerima kritik, penolakan, atau kegagalan sebagai bagian dari proses belajar dan berkembang.

Kesimpulan

Demikian artikel yang saya buat tentang apa itu NPD, penyebab dan solusi serta cara pengobatan. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi Anda dan pembaca lainnya. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini.
Posting Komentar

Posting Komentar